Senin, 01 Juli 2013

2 juli 2013. 10:14 am.

saya pikir saya adalah manusia yang kurang bersyukur atas segala hidup yang diberikan dan atas segala kesempatan hidup yang saya dapatkan. ini hidup, dan saya rasa hidup itu adalah perjuangan. ah saya pikir saya adalah wanita lemah dan kurang bersyukur. astghfirulloh:(( setelah membaca blog tentang adik-adik kecil yang punya sakit parah, tiba-tiba rasanya bergetar dan yaaah saya amat bodoh, saya merasa kalah. yaaa malaikat surga itu emang selalu kuat walaupun jutaan rasa sakit sedang menghantui hidupnya, sebenarnya. dan kenapa sampai sekarang saya belum bisa bersyukur dengan hidup ini?astghfirulloh:'(( terkadang hanya merasa sakit-hati yg sudah tak terhankan saja, saya berfikir untuk segera "pulang" saking tidak kuatnya. padahal itu hanya sakit-hati biasa, yg pasti akan hilang asal hati bisa selalu meng-ikhlas-kan segala sesuatunya. dan sakit-hati saya rasa semua orang juga pasti pernah mengalami dan mungkin banyak juga yang berfikiran untuk "pulang" fikiran cetek itu emang selalu menggoda yah. bodoh. harusnya saya bisa berfikir simple dan jernih "kalau orang itu meninggalkan saya, pasti dia bukan orang baik dan pasti Allah sudah menyediakan saya orang yg baik dan tidak akan pernah meninggalkan saya" dan entah kenapa kalau sedang merasa sakit-hati saya susah berfikir seperti itu. padahal janji Allah gapernah ingkar.

yaaa cukup untuk merasa bodohnya, and now I want to always be thankful to GOD for this life o:') saya ingin lebih menghargai hidup yang sudah Allah berikan kepada saya, dan tersadar bahwa Life is a struggle pit! belajar dari keadaan orang-orang sekitar, mereka lebih kuat dan seharusnya saya malu kepada mereka, berjuang untuk hidupnya, walaupun beribu rasa sakit sedang menyergapnya. hari ini Allah mengajarkan saya tentang hidup yang berharga, lewat cerita adik-adik yang mengalami sakit parah dan mengharukan yang dipost disalah satu blog orang lain. ini tamparan untuk saya yang kurang bersyukur atas hidup :') Ampuni aku Tuhan...

Selasa, 12 Februari 2013

Sepi itu mengusik malamku.


aku berbicara tentang kesepian ku pada malam. Merindu tapi sebenarnya tak dirindui.
Aku mengenal sepi saat aku mulai kehilangan dirimu. Kamu yang pergi meninggalkanku sebab mendua tanpa pikir panjang.
Saat itu aku hanya bisa terdiam, meratapi kosongnya hatiku tak ada yg menempati.  Hilang, semuanya seperti hilang dihembuskan oleh tiupan angin lalu sekejap terasa sepi.
Rasanya luka pun semakin terasa sakit dan tak terasa air mata jatuh membasahi kedua pipiku lalu jatuh ketanah yang saat ini ku pijak.

Aku hanya merasa sepi sendiri dan butuh kamu, ya hanya kamu yang saat ini aku butuhkan, yang berhasil membuat pikiran ku dipenuhi oleh angan tentang kembalinya dirimu. Nyatanya itu tak akan pernah terjadi dalam “kita”. Aku hanya bisa mengingat saat ini “kau sedang berbahagia dengan pilihan hidupmu yg akan membahagiakan dirimu”
Sedangkan aku hanya bisa berdoa dalam sepi  demi bahagia mu.

Saat ini aku memang tak punya dirimu, tapi aku masih punya kenangan manis besamamu.
Saat menemanimu melakukan segala hobymu dan saat sepi menyerang dirimu.  Semua masih terekam jelas diotak ku. Walau sekarang mungkin kau tak mengingatnya.
Aku hanya bisa mencintaimu dari jauh dengan segala kesepian ku, lalu saat ini, bisakah kau mengerti tentang sebuah cinta yang tulus? Tentang segala pengorbanan yang aku beri padamu? Tentang segala sakit yang kurasakan saat sepi melanda malamku? Dan hanya butuh “kamu”?
Mungkin rasanya percuma jika aku menanyakan hal itu padamu, jelas bahwa kau tak akan pernah mengerti.

Aku mencoba berjalan, pada gelapnya ruang sama seperti hatiku malam ini. Sepi....sangat sepi.
Rasanya aku lelah menjalani ini tanpa sosok yang terkasih.
Rasanya aku terlalu muak seperti ini, sepi dan sunyi. Malam dan sendiri.
Aku tinggalkan jejak rindu pada bait-bait puisiku. berharap kau bisa membaca arah pulang ke kita yang dulu....