Senin, 10 September 2012

Aku ingin pergi, mungkin untuk menghilangkan sedihku yang sudah tak tertahan.
beberapa hari, beberapa bulan, beberapa tahun atau bahkan selamanya. Ya.....selama itulah aku ingin pergi.
izinkan aku untuk merasakan tidur panjang, mungkin jiwaku sudah tidak kuat menopang beban.
izinkan aku untuk tersenyum tanpa beban layaknya seseorang yang sedang merasakan kebahagiaan.
izinkan aku untuk pergi dari luka yang menyayat, mungkin aku lelah, memandu luka agar tak mengarah ke hati.
aku ingin merasakan senja tanpa beban dan airmata.
aku ingin merasakan dinginnya malam tanpa beban rindu yang tak pernah terbalaskan.
aku ingin bahagia tanpa luka yang mengikuti jalanku.
Hai Dunia! masih adakah celah untukku agar keluar dari penjara ini?
masih adakah celahku untuk hidup bersama orang-orang yang menganggap ku "ada"?
tunjukkan celah itu dan aku akan pergi dari tempat ini!
keluar, pergi dan mencari dimana kebahagiaanku tinggal bersama orang-orang yang tak pernah meng-abaikan-ku.

Kamis, 06 September 2012

Rindu yang berlarian ditepinya...
berharap akrab pada ombak...
dan untuk kebebasan atau bebas...
kali ini rindu ini ku tujukkan pada 'pantai'
ya.......Rindu Pantai
bukan, bukan aku tak merindukan sosokmu lagi
bagiku pantai memang pantas untuk dirindukan
pantai itu, keindahan yang tak mengenal luka
senja pun selalu setia pada keindahannya
bukankah tempat itu yang menghadirkan ketenangan?
kebebasan atau terbebas dari beban semesta.
ya..aku akan tetap merindu, pantai.....
Ini senja yg terdapat seruan bertubi-tubi, yang menyakiti hati tanpa permisi....
aku selalu belajar pintar untuk mengalah dan bersabar, rela menahan sakit demi ukiran senyum diwajahmu.
bukankah kamu terlalu bodoh? menyakiti hati seorang wanita yang mencintaimu ini?
bisakah kita seperti dulu? ketika semuanya berjalan indah, saat semua masih dalam satu hati: "KITA"?
bisakah kita seperti dulu? sepasang romantisme yg tak mengenal rasa sakit?
bisakah kita seperti dulu? saat kita merasakan rindu yang sama?
bisakah kita seperti dulu? mengucap janji, lalu berpeluk erat seraya semesta ini hanya milik kau dan aku?
bisakah kita seperti dulu? kamu yg menenangkan aku setelah aku mengalami sakit yang amat sangat pahit?
bisakah kita seperti dulu? saat semuanya saling menghargai satu sama lain?
bisakah kita seperti dulu? saat semua orang memuji romantisme kita berdua?
lalu, sejak kapan kita menjadi pasangan yg egois? kemana larinya "kita" yang dulu?
lalu, sejak kapan kita menjadi acuh? kemana kita yg saling menghargai?
kemana perginya perubahanmu? sehingga aku tak mendapatimu kembali?
aku selalu bermimpi dan akan terus bermimpi. sampai menjadi nyata, dan menemukanmu diruang yang sama : "HATI". cepat kembali sayang, aku merindu.....


Rabu, 05 September 2012

Ia bernama "Luka"
pasti kamu bisa membayangkan luka itu seperti apa?
luka, sebuah perasaan dimana aku harus bisa merangkulnya agar tak terasa begitu sakit.
bagiku, tidak mudah untuk merangkul sebuah luka.
ah......entahlah! bagiku luka begitu jahat, entah apa yg ia inginkan dariku.
memandang "luka" dengan sisi negatif ternyata salah.
yaaaa.. aku mencoba merubahnya secara positif. pemikiran ku tepat!
aku mengerti, luka tidak akan bisa dirangkul jika aku saja tidak bisa menikmati luka itu.
aku menikmati luka dengan satu lekuk senyuman.
susah, tidak mudah. tapi inilah caraku menikmati luka
luka, sakit hati, patah hati, hanya bisa dipaduka dengan tertawa agar ta terasa begitu sakit.
aku cukup bahagia pernah berteman dengan luka :)

Senja, Rindu

Senja ini mengantarkanku pada sebuah ruang tunggu yang bernama "Rindu".....
kau tau? bagaimana galaunya menahan Rindu?
aku rasa kau tak pernah tau.
Bagimu, Rinduku adalah penghalang senjamu.
entahlah, aku tidak mengerti jalan pikiranmu.
bagiku, Senja dan Rindu adalah kamu, bahagiaku :)
Rinduku seperti pena yang menari-nari diatas kertas kusam.
ya...hanya bisa ku curahkan di hati, sampai hatiku terlihat kusam, terlalu banyak menahan rindu yang tak terbalas.
mungkin aku terlihat bodoh saat aku mengharapkan sebuah kata : "senjamu, senjaku. rindumu, rinduku"
tertawa, ya! sangat tertawa! lihat! khayalanku begitu tinggi.
ketika semua tak pernah terbalas untukku.
aku lebih senang menahan rindu ini sambil menikmati senja yang selalu menemani, mengusir sepi.
siapa tau, senja ini tak hanya mengantarkan "Rindu"
tapi mengantarkanmu kembali ke dekapanku....